Bagi
banyak orang kegagalan adalah sesuatu yg buruk. Apakah betul begitu? Untuk
pikiran yang dangkal, hal itu memang betul. Namun apabila kita memikirkannya
lebih dalam lagi, kegagalan tidak selamanya merupakan bencana. Bisa jadi,
dengan kegagalan Tuhan mengingatkan kita bahwa kapasitas kita belum cukup untuk
menerima kesuksesan. Barangkali Tuhan menunjukkan kepada kita bahwa masih
banyak hal yang harus kita pelajari, yang mana kalau kita sukses padahal
kemampuan kita masih dangkal, kita akan terjatuh lebih dalam lagi. Seperti yang
pernah dikatakan oleh seorang ahli investasi dari Amerika bahwa ‘orang bodoh
dengan uang banyak adalah suatu fenomena yang sangat menarik’. Apakah yang akan
terjadi bila orang bodoh tiba-tiba mendapatkan uang banyak? Jelas, dia akan
menghabiskannya tanpa perhitungan hanya untuk barang-barang konsumtif dan
kembali mengalami kesulitan keuangan karena kemungkinan besar barang-barang
konsumtif tersebut akan dia beli dengan cara kredit. Apakah dia pantas disebut
orang kaya? Jelas tidak, orang yang betul-betul kaya tahu betul apa yang akan
dia perbuat dengan uangnya dan akan mengembangkannya lebih banyak lagi.
Ibnu Abas menceritakan bahwa pada suatu hari Nabi Muhammad saw bertanya kepada para sahabat-sahabatnya dari kaum Anshar : “ Siapakah kamu ini ? Mereka menjawab : kami ini semua adalah orang yang beriman “.
Kemudian nabi bertanya lagi :” Apakah tandanya jika kalian ini semua orang yang beriman ?. Semua sahabat Anshar tadi menjawab : “ Kami ini semua selalu bersyukur dengan nikmat yang didapat, juga selalu bersabar dengan segala musibah yang diterima, dan hati kami ridha menerima segala takdir dan ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan keatas keadaan diri kami “. Rasulullah saw menjawab : Demi Tuhan yang memiliki Ka’bah, kamu ini semua benar-benar telah beriman “ ( Hadis riwayat Thabrani ).
Ibnu Abas menceritakan bahwa pada suatu hari Nabi Muhammad saw bertanya kepada para sahabat-sahabatnya dari kaum Anshar : “ Siapakah kamu ini ? Mereka menjawab : kami ini semua adalah orang yang beriman “.
Kemudian nabi bertanya lagi :” Apakah tandanya jika kalian ini semua orang yang beriman ?. Semua sahabat Anshar tadi menjawab : “ Kami ini semua selalu bersyukur dengan nikmat yang didapat, juga selalu bersabar dengan segala musibah yang diterima, dan hati kami ridha menerima segala takdir dan ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan keatas keadaan diri kami “. Rasulullah saw menjawab : Demi Tuhan yang memiliki Ka’bah, kamu ini semua benar-benar telah beriman “ ( Hadis riwayat Thabrani ).
Musibah, kegagalan dan cobaan semua datangnya dari Allah taala. Orang
beriman yakin dan percaya bahwa dibalik musibah terdapat rahasia Allah
untuk kebaikan dirinya dan kehidupannya.
Sehingga musibah itu bukanlah suatu bencana tetapi sesuatu yang telah Allah tetapkan bagi kebaikan dirinya sendiri. Inilah tanda orang beriman dalam menghadapi musibah. Dalam Al Quran dinyatakan :” Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu merupakan kebaikan bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal itu merupakan keburukan bagi dirimu .
Allah yang Maha Mengetahui, dan kamu tidak mengetahui “ (Q.S AlBaqarah : 216) . Seorang beriman yakin bahwa mendapat musibah, kegagalan, dan kekalahan terdapat kebaikan , sebagaimana dinyatakan dalam ayat Al Quran : “ ( maka bersabarlah kamu ) sebab jika kamu mendapat apa yang tidak kamu sukai, maka sesungguhnya di dalamnya terdapat sesuatu kebaikan yang banyak “. ( an Nisa : 19).
Bagi mereka yang kalah di dalam pilihan umum, janganlah bersikap sedih, stress, apalagi sampai bunuh diri, sebab menurut Allah kekalahan/kegagalan tersebut lebih baik daripada dia mendapat kemenangan.
Sehingga musibah itu bukanlah suatu bencana tetapi sesuatu yang telah Allah tetapkan bagi kebaikan dirinya sendiri. Inilah tanda orang beriman dalam menghadapi musibah. Dalam Al Quran dinyatakan :” Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu merupakan kebaikan bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal itu merupakan keburukan bagi dirimu .
Allah yang Maha Mengetahui, dan kamu tidak mengetahui “ (Q.S AlBaqarah : 216) . Seorang beriman yakin bahwa mendapat musibah, kegagalan, dan kekalahan terdapat kebaikan , sebagaimana dinyatakan dalam ayat Al Quran : “ ( maka bersabarlah kamu ) sebab jika kamu mendapat apa yang tidak kamu sukai, maka sesungguhnya di dalamnya terdapat sesuatu kebaikan yang banyak “. ( an Nisa : 19).
Bagi mereka yang kalah di dalam pilihan umum, janganlah bersikap sedih, stress, apalagi sampai bunuh diri, sebab menurut Allah kekalahan/kegagalan tersebut lebih baik daripada dia mendapat kemenangan.
Dan janganlah kegagalan itu membuat kita putus
asa karena Allah SWT telah berfiman yg
artinya “Janganlah berputus asa terhadap rahmat Allah sesungguhnya tidak
berputus asa terhadap rahmat Allah kecuali orang-orang yg kafir”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar