Asy-Syafi’i
Rahimahullah berkata, “Aku hafal Al-Qur’an ketika usiaku tujuh tahun, dan hafal
Al-Muwaththa’ di usia sepuluh tahun. Ketika khatam Al-Qur’an aku masuk ke dalam
masjid. Di situ aku duduk bersama para ulama, ikut menyimak perbincangan dan
tanya-jawab sehingga aku menghafalnya. Ibuku tak punya uang untuk membeli
kertas. Maka, jika menemukan tulang, kuambil dan aku pun menulis di situ.
Setelah dipenuhi tulisan, kumasukkan ke dalam guci yang sudah lama kumiliki.”
Ia
juga berkata, “Aku tidak punya harta. Tetapi, aku sudah menuntut ilmu sejak
masih belia—usianya di bawah tiga belas tahun. Aku pergi ke kantor-kantor
mencari kertas yang bisa ditulisi. Di situlah aku menuliskannya.” (Uluw
al-Himmah hal.147) Sumber:
Buku “Kisah Orang-Orang Shaleh Dalam Mendidik Anak”, Pustaka al Kautsar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar